This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 09 Juni 2017

Definisi tentang kabel Coaxial dengan fiber optik

Pengertian tentang Kabel Coaxial


Coaxial Cable Adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor. Pusatnya berupa inti kawat padat yang dilingkupi oleh sekat yang kemudian dililiti lagi oleh kawat berselaput konduktor. Jenis kabel ini biasa digunakan untuk jaringan dengan bandwith yang tinggi. Kabel coaxial mempunyai pengalir tembaga di tengah (centre core). Lapisan plastik (dielectric insulator) yang mengelilingi tembaga berfungsi sebagai penebat di antara tembaga dan “metal shielded“. Lapisan metal berfungsi untuk menghalang sembarang gangguan luar dari lampu kalimantang, motors, and perlatan elektonik lain. Lapisan paling luar adalah lapisan plastik yang disebut Jacket plastic. Lapisan ini berfungsi seperti jaket yaitu sebagai pelindung bagian terluar.


kabel koaksial biasa disebut juga BNC (Bayonet Naur Connector)ATAU COAX kabel ini sering digunakan untuk kabel antena tv dan sering juga digunakan pada jaringan LAN




Bagan penampang kabel koaksial
Kabel ini biasanya banyak digunakan untuk mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi mulai 300 kHz keatas. Karena kemampuannya dalam menyalurkan frekuensi tinggi tersebut, maka sistem transmisi dengan menggunakan kabel koaksial memiliki kapasitas kanal yang cukup besar.




Sistem Transmisi kabel koaksial

Yang dimaksud dengan multiplex pada gambar diatas adalah alat yang dibgunakan untuk menyusun beberapa kanal telpon menjadi suatu band frekuensi tertentu (base band) atau sebaliknya. Sedangkan LTE (Line Terminal Equipment) Coaxial adalah interface antara multiplex dengan kabel coaxial.





Coxial cable


Kabel koaksial biasa digunakan dalam jaringan LAN terutama Topologi Bus yang banyak menggunakan kabel koaksial. Kesulitan utama dari penggunaan kabel koaksial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak benar-benar diukur secara benar akan merusak NIC (Network Interface Card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya.
Penggunaan kabel coaxial pada LAN memiliki beberapa keuntungan. Penguatannya dari repeater tidak sebesar kabel STP atau UTP. Kabel coaxial lebih murah dari kabel fiber optic dan teknologinya juga tidak asing lagi. Kabel coaxial sudah digunakan selama puluhan tahun untuk berbagai jenis komunikasi data. Ketika bekerja dengan kabel, adalah penting untuk mempertimbangkan ukurannya.\







PENGERTIAN FIBER OPTIK

Fiber optic adalah media transmisi yang terbuat dari serat kaca dan plastik yang menggunakan bias cahaya dalam mentransmisikan data. Sumber cahaya yang digunakan adalah laser karena mempunyai spectrum yang sangat sempit.  Media transmisi fiber optic sudah menggantikan eranya media copper (tembaga) dengan alasan bahwa fiber optic memiliki kelebihan, yaitu : informasi ditransmisikan dengan kapasitas (bandwidth) yang tinggi, karena murni terbuat dari kaca dan plastik maka signal tidak terpengaruh pada gelombang elektromagnetik dan frekwensi radio. Sementara media tembaga dapat dipengaruhi oleh interferensi gelombang elektromagnetik dan media wireless dipengaruhi oleh frekwensi radio. Dengan kelebihan yang dimiliki ini maka fiber optic sudah banyak digunakan sebagai tulang punggung (backbone) jaringan telekomunikasi.
Dari segi penggunaan fiber optic dibagi dalam dua jenis, yaitu single mode dan multi mode. Perbedan single mode dan multi mode adalah bahwa single mode memiliki ukuran core yang kecil, sumber sinar laser, unlimited bandwidth, dan jarak yang jauh ( > 60 km ) sedangkan multi mode memiliki ukuran core yang lebih besar, sumber sinar laser atau Light Emitting Diodes (LED), bandwidth terbatas, jarak sekitar (300 – 500 m) . Struktur dasar fiber optic terdiri dari tiga bagian yaitu core (inti), cladding (kulit), dan buffer (pelindung) atau coating (mantel). Core dan cladding terbuat dari kaca sedangkan buffer atau coating terbuat dari plastik biar fleksibel.
picture1
Gambar struktur dasar fiber optic
B. Aksesoris Fiber Optic
Dalam jaringan telekomunikasi khususnya fiber optik banyak menggunkan aksesoris, diantaranya adalah :
Pemasangan Fiber Optic (Fiber Optic Assemblies):
Terdiri atas connector, pigtail, dan patch cord.
Connector adalah ujung dari fiber optic, jenisnya banyak sesuai dengan kebutuhan dilapangan.
picture2
Gambar Connector Fiber Optic
Pigtail adalah sepotong kabel yang hanya memiliki satu buah konektor diujungnya, pigtail akan disambungkan dengan kabel fiber yang belum memiliki konektor.
picture3
Gambar pigtail
Patch cord adalah kabel fiber optic yang pada dua sisi ada konektor. Patch cord digunakan untuk menghubungkan device atau dikenal juga dengan optic jumper.
picture4
Gambar patch cord
Wall-Mount
Wall-mount adalah terminasi  fiber optic yang menempel di dinding.
picture5
Gambar Wall-Mount
Optical Termination Box (OTB)
Optical Termination Box (OTB) adalah terminasi fiber optic yang ada pada rak atau boks.
picture6
Gambar OTB
Joint Closure
Joint Closure adalah titik sambung dari fiber optic.
picture7
Gambar Joint Closure
High Distribution Cabinet
High Distribution Cabinet adalah rak tempat terminasi fiber optic .
picture8

Gambar High Distribution Cabinet
C. Testing (OTDR dan Power Meter)
Optical Time Domain Reflectometer (OTDR)
OTDR  merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengevaluasi suatu fiber optic pada domain waktu. Beberapa parameter yang dapat diukur pada OTDR adalah :
  • Jarak
Titik lokasi dalam suatu link, ujung link atau patahan.
  • Loss
Loss untuk masing-masing splice atau total loss dari ujung ke ujung dalam suatu link.
  • Atenuasi
Atenuasi dari serat dalam suatu link.
  • Refleksi
Besar refleksi (return loss) dari suatu event.
Informasi mengenai redaman serat, loss sambungan, loss konektor dan lokasi gangguan serta loss antara dua titik dapat ditentukan dari monitor OTDR. OTDR memungkinkan sebuah link diukur dari salah satu ujung.
picture9
Gambar OTDR
Power Meter
Power meter dipakai untuk mengukur total loss dalam sebuah link optic baik saat instalasi (uji akhir) atau pemeliharaan. Penggunaan power meter harus berada pada kedua ujung kabel fiber optic.
picture10
Gambar Power Meter
D. Splicing (Fusion Splicer)
Proses penyambungan/ splicing terdiri dari beberapa langkah kerja berikut :
a.  Stripping/ pengupasan lapisan coating ujung fiber optic dengan stripper
b.  Membersihkan ujung fiber optic
c.   Perataan ujung fiber optic dengan cleaver
d.  Meletakkan ujung-ujung fiber optic pada V-groove alat sambung dan pelurusannya oleh alat sambung.
e.   Peleburan dan perekatan ujung fiber optic menggunakan pancaran listrik dari elektroda
f.    Analisa hasil sambungan
g.   Pemberian pelindung dan penyimpanan sambungan
picture11
Gambar Fusion Splicer